HAKIKAT
BAHASA
1.
BAHASA
SEBAGAI SISITEM
Kata sistem
sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan makna ‘cara’ atau
aturan, seperyi dalam kalimat “Klalau tahu sistemnya pasti mudah
mengerjakannya”. Tetapi dalam kaitan keilmuan, sistemberarti susunan teratur
berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi.
Sistem bahasa pun begitu juga. Bahasa terdiri dari
unsur-unsur atau komponen-komponen yang secara teratur tersusun menurut pola
tertentu, dan membentuk suatu kesatuan.
2.
BAHASA
SEBAGAI LAMBANG
Kata lambang sudah sering kita dengar dalam percakapan
sehari-hari. Umpanyanya dalam membicarakan bendera kita Sang Merah Putih sering
dikatakan warna merah adalah lambang keberanian dan warna putih adalah lambang
kesucian. Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian
yang sama. Lambang dengan pelbagai seluk beluknya dikaji orang dalam kegiatan
ilmiah dalam bidang kajian yang disebut ilmu semiotika dan semiologi, yaitu
ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia, termasuk
bahasa. Dalam semiotika atau semiologi (yang di Amerika ditokohi oleh Charles
sanders Peirce dan di Eropa oleh Ferdinand de Saussure) dibedakan adanya
bebarapa jenis tanda, yaitu, antara tanda (sign), lambang (simbol), sinyal
(signal), gejala (symptom), gerak isyarat ( gesture), kode, indeks, dan ikon.
Lambang atau simbol bersifat langsung dan alamiah.
Lambang menandai sesuatu yang lainsecara konvensional, tidak secara alamiah dan
langsung.
3.
BAHASA
ADALAH BUNYI
Dari dua pasal di atas telah disebutkan bahwa bahasa
adalah sistem dan bahasa adalah lambang; dan kini, bahasa adalah bunyi. Maka,
seluruhnya dapat dikatakan, bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi. Jadi,
sistem bahasa itu berupa lambang yang wujudnya berupa bunyi. Masalahnya
sekarang adalah apakah yang dimaksud dengan bunyi itu, dan apakah semua bunyi
itu termasuk dalam lambang bahasa.
Yang dimaksud dengan bunyi pada bahasa atau yang
termasuk lambang bahasa adalah lambang-lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia. Jadi, bunyi yang bukan dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak
termasuk bunyi bahasa. Tetap juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia termasuk bunyi bahasa, bunyi teriak, bersin, batuk-batuk, dan
bunyi orokan bukan termasuk bunyi bahasa, meskipun dihasilkan oleh alat ucap
manusia, karena semuanya itu tidak termasuk ke dalam sistem bunyi bahasa.
4.
BAHASA
ITU BERMAKNA
Dari pasal-pasal terdahulu sudah dibicarakan bahwa
bahasa itu adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau bunyi ujar. Sebagai
lambang tentu ada yang dilambangkan. Maka, yang dilambangkan itu adalah suatu
pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau pikiran.maka dapat dikatakan bahasa
itu mempunyai makna. Misalnya, lambang bahasa yang berwujud bunyi [kuda];
lambang ini mengacu pada konsep hewan berkaki empat yang bisa dikendarai.
5. BAHASA
ITU ARBITRER
Kata arbitrer
bisa diartikan ‘sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap , mana suka’. Yang
dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa ( yang berwujud
bunyi itu ) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.
6.
BAHASA
ITU KONVENSIONAL
Meskipun hubungan antara lambang bunyi denagn yang
dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk
suatu konsep tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua anggota masyarakat
bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu ini digunakan untuk
mewakili konsep yang diwakilinya. Kalau misalnya binatang berkaki empat yang
biasa dikendarai, yang secara arbitrer dilambangkan denagn bunyi [kuda], maka
anggota masyarakat Indonesia, semuanya, harus mematuhinya.
7.
BAHASA
ITU PRODUKTIF
Kata produktif
adalah bentuk adjektif dari kata benda produksi.
Arti produktif adalah “banyak
hasilnya”. Atau lebih tepat “terus-menerus menghasilkan”. Lalu, kalau bahasa itu
diakatakan produktif, maka maksudnya, meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas
, tetapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara
relatif, sesuatu dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu.
8.
BAHASA
ITU UNIK
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang
tidak dimiliki oleh yang lain. Lalu, kalau bahasa dikatakan bersifat unik, maka
artinya, setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh
bahsa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan
kata, sisitem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem yang lainnya. Salah satu
keunikan bahsa Indonesia adalah bahwa tekanan kata tidak bersifat morfemis,
melainkan sintaksis. Maksudnya, kalau pada kata tertentu di dalam kalimat kita
berikan tekanan, maka makna itu tetap. Yang berubah adalah makna keseluruhan
kalimat.
9.
BAHASA
ITU UNIVERSAL
Selain bersifat unik, yakni mempunyai sifat atau ciri
masing-masing, bahasa itu juga bersifat universal. Artnya, ada ciri-ciri yang
sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Ciri-ciri yang
universal ini tentunya merupakan unsur bahasa yang paling umum. Yang bisa
dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat bahasa lain.
10. BAHASA ITU DINAMIS
Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak
pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan
manusia itu, sebagai manusia yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan
manusia yang tidak disertai oleh bahasa. Dalam bermimpi pun manusia manusia
menggunakan bahasa.
Karena keterkaitan dan keterkaitan bahasa itu dengan
manusia, sedangkan dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu
tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah,
menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut
dinamis.
11. BAHASA ITU BERVARIASI
Setiap bahasa diginakan oleh sekelompok orang yang
termasuk dalam suatu masyarakat bahasa. Siapakah yang menjadi atau termasuk
dalam satu masyarakat bahasa? Yang temasuk dalam satu masyarakat bahasa adalah
mereka yang merasa menggunakan bahasa yang sama. Jadi, kalau disebut masyarakat
bahasa Indonesia. Yang termasuk anggota masyarakat bahasa Sunda adalah orang
yang merasa dan memiliki bahasa Sunda; dan yang termasuk anggota masyarakat
bahasa Madura adalah mereka yang merasa memiliki dan menggunakan bahasa Madura.
Denagn demikian, banyak orang Indonesia yang menjadi lebih dari satu anggota
masyarakat bahasa, karena di samping dia sebagai orang Indonesia, dia juga
menjadi pemilik dan pengguna bahasa daerahnya.
12. BAHASA ITU MANUSIAWI
Kalau kita menyimak kembali ciri-ciri bahasa yang
sudah dibicarakan di muka, bahwa bahasa itu adalah sistem lambang bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia, bersifat arbitrer, bermakna dan produktif,
maka dapat dikatakan bahwa binatang tidak mempunyai bahasa.
Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa alat
komunikasi manusia yang namanya bahasa bersfat manusiawi, dalam arti hanya
milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia. Alat komunikasi binatang
bersifat terbatas, dalam arti hanya digunakan untuk keperluan hidup
“kebinatangannya” itu saja. Kalau pun ada binatang yang dapat mengerti dan
memahami serta dapat melakukan perintah manusia yang diberikan dalam bahasa
manusia karena bukan karena inteligensinya, melainkan berkat latihan yang
diberikan kepadanya. Tanpa latihan yang berulang-ulang mustahil binatang itu
bisa “mengerti” bahasa manusia; lalu melakukan perintah manusia yang diberikan
dalam bahasa. Akhirnya, bisa juga dikatakan kisah yang menyatakan bahwa Nabi
Sulaiman as. dapat berkomunikasi dengan kupu-kupu serata dapat memahami alat
komunikasi semut .
Kalau seorang tarzan saja dalam cerita modern dapat
berkomunikasi dengan segala maca binatang hutan, apalagi seorang nabi yang
mempunyai banyak kelebihan daripada manusia biasa.
Sumber
: Buku Linguistik Umum –> Drs.Abdul Chaer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar