Minggu, 11 Januari 2015

HAKIKAT BAHASA

1.      BAHASA SEBAGAI SISITEM

Kata sistem sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan makna ‘cara’ atau aturan, seperyi dalam kalimat “Klalau tahu sistemnya pasti mudah mengerjakannya”. Tetapi dalam kaitan keilmuan, sistemberarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi.
Sistem bahasa pun begitu juga. Bahasa terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang secara teratur tersusun menurut pola tertentu, dan membentuk suatu kesatuan.

2.      BAHASA SEBAGAI LAMBANG
Kata lambang sudah sering kita dengar dalam percakapan sehari-hari. Umpanyanya dalam membicarakan bendera kita Sang Merah Putih sering dikatakan warna merah adalah lambang keberanian dan warna putih adalah lambang kesucian. Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbol dengan pengertian yang sama. Lambang dengan pelbagai seluk beluknya dikaji orang dalam kegiatan ilmiah dalam bidang kajian yang disebut ilmu semiotika dan semiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia, termasuk bahasa. Dalam semiotika atau semiologi (yang di Amerika ditokohi oleh Charles sanders Peirce dan di Eropa oleh Ferdinand de Saussure) dibedakan adanya bebarapa jenis tanda, yaitu, antara tanda (sign), lambang (simbol), sinyal (signal), gejala (symptom), gerak isyarat ( gesture), kode, indeks, dan ikon.
Lambang atau simbol bersifat langsung dan alamiah. Lambang menandai sesuatu yang lainsecara konvensional, tidak secara alamiah dan langsung.

3.      BAHASA ADALAH BUNYI
Dari dua pasal di atas telah disebutkan bahwa bahasa adalah sistem dan bahasa adalah lambang; dan kini, bahasa adalah bunyi. Maka, seluruhnya dapat dikatakan, bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi. Jadi, sistem bahasa itu berupa lambang yang wujudnya berupa bunyi. Masalahnya sekarang adalah apakah yang dimaksud dengan bunyi itu, dan apakah semua bunyi itu termasuk dalam lambang bahasa.
Yang dimaksud dengan bunyi pada bahasa atau yang termasuk lambang bahasa adalah lambang-lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Jadi, bunyi yang bukan dihasilkan oleh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa. Tetap juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa, bunyi teriak, bersin, batuk-batuk, dan bunyi orokan bukan termasuk bunyi bahasa, meskipun dihasilkan oleh alat ucap manusia, karena semuanya itu tidak termasuk ke dalam sistem bunyi bahasa.

4.      BAHASA ITU BERMAKNA
Dari pasal-pasal terdahulu sudah dibicarakan bahwa bahasa itu adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau bunyi ujar. Sebagai lambang tentu ada yang dilambangkan. Maka, yang dilambangkan itu adalah suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau pikiran.maka dapat dikatakan bahasa itu mempunyai makna. Misalnya, lambang bahasa yang berwujud bunyi [kuda]; lambang ini mengacu pada konsep hewan berkaki empat yang bisa dikendarai.

5.      BAHASA ITU ARBITRER
Kata arbitrer bisa diartikan ‘sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak tetap , mana suka’. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan  wajib antara lambang bahasa ( yang berwujud bunyi itu ) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.

6.      BAHASA ITU KONVENSIONAL
Meskipun hubungan antara lambang bunyi denagn yang dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional. Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu ini digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya. Kalau misalnya binatang berkaki empat yang biasa dikendarai, yang secara arbitrer dilambangkan denagn bunyi [kuda], maka anggota masyarakat Indonesia, semuanya, harus mematuhinya.

7.      BAHASA ITU PRODUKTIF
Kata produktif adalah bentuk adjektif dari kata benda produksi. Arti produktif adalah “banyak hasilnya”. Atau lebih tepat “terus-menerus menghasilkan”. Lalu, kalau bahasa itu diakatakan produktif, maka maksudnya, meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas , tetapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif, sesuatu dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu.

8.      BAHASA ITU UNIK
Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Lalu, kalau bahasa dikatakan bersifat unik, maka artinya, setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki oleh bahsa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sisitem pembentukan kalimat, atau sistem-sistem yang lainnya. Salah satu keunikan bahsa Indonesia adalah bahwa tekanan kata tidak bersifat morfemis, melainkan sintaksis. Maksudnya, kalau pada kata tertentu di dalam kalimat kita berikan tekanan, maka makna itu tetap. Yang berubah adalah makna keseluruhan kalimat.

9.      BAHASA ITU UNIVERSAL
Selain bersifat unik, yakni mempunyai sifat atau ciri masing-masing, bahasa itu juga bersifat universal. Artnya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini. Ciri-ciri yang universal ini tentunya merupakan unsur bahasa yang paling umum. Yang bisa dikaitkan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat bahasa lain.

10.  BAHASA ITU DINAMIS
Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai manusia yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa. Dalam bermimpi pun manusia manusia menggunakan bahasa.
Karena keterkaitan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, maka bahasa itu juga menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi tidak statis. Karena itulah bahasa itu disebut dinamis.

11.  BAHASA ITU BERVARIASI
Setiap bahasa diginakan oleh sekelompok orang yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa. Siapakah yang menjadi atau termasuk dalam satu masyarakat bahasa? Yang temasuk dalam satu masyarakat bahasa adalah mereka yang merasa menggunakan bahasa yang sama. Jadi, kalau disebut masyarakat bahasa Indonesia. Yang termasuk anggota masyarakat bahasa Sunda adalah orang yang merasa dan memiliki bahasa Sunda; dan yang termasuk anggota masyarakat bahasa Madura adalah mereka yang merasa memiliki dan menggunakan bahasa Madura. Denagn demikian, banyak orang Indonesia yang menjadi lebih dari satu anggota masyarakat bahasa, karena di samping dia sebagai orang Indonesia, dia juga menjadi pemilik dan pengguna bahasa daerahnya.

12.  BAHASA ITU MANUSIAWI
Kalau kita menyimak kembali ciri-ciri bahasa yang sudah dibicarakan di muka, bahwa bahasa itu adalah sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, bersifat arbitrer, bermakna dan produktif, maka dapat dikatakan bahwa binatang tidak mempunyai bahasa.
Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa alat komunikasi manusia yang namanya bahasa bersfat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia. Alat komunikasi binatang bersifat terbatas, dalam arti hanya digunakan untuk keperluan hidup “kebinatangannya” itu saja. Kalau pun ada binatang yang dapat mengerti dan memahami serta dapat melakukan perintah manusia yang diberikan dalam bahasa manusia karena bukan karena inteligensinya, melainkan berkat latihan yang diberikan kepadanya. Tanpa latihan yang berulang-ulang mustahil binatang itu bisa “mengerti” bahasa manusia; lalu melakukan perintah manusia yang diberikan dalam bahasa. Akhirnya, bisa juga dikatakan kisah yang menyatakan bahwa Nabi Sulaiman as. dapat berkomunikasi dengan kupu-kupu serata dapat memahami alat komunikasi semut .
Kalau seorang tarzan saja dalam cerita modern dapat berkomunikasi dengan segala maca binatang hutan, apalagi seorang nabi yang mempunyai banyak kelebihan daripada manusia biasa.


Sumber : Buku Linguistik Umum –> Drs.Abdul Chaer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar